slide me

Minggu, 24 Juni 2012

analisis laporan keuangan

Analisis Laporan Keuangan
Penjualan Tahun 2000 = 41.366
Penjualan Tahun 2001 = 40.990
Penjualan Tahun 2002 = 40.843

1. a. Penjualan Tahun 2000 – 2001
Jadi, penjualan tahun 2000 – 2001 = 40.990 / (41.366 + 40.990) = 0,49 atau 49 %
b. Penjualan Tahun 2001 – 2002
Jadi, penjualan tahun 2001 – 2002 = 40.843 / (40.990 + 40.843) = 0,49 atau 49%

2. Analisis Horizontal untuk neraca
Harta20012002Jumlah%
Harta lancar100020003000100%
Harta tetap15002500400066,67%
Harta tidak
berwujud
20001500350025%
Total harga450055001000022,22%
hutang
Hutang jangka
pendek
30020050033,33%
Hutang jangka Panjang25030055020%
Total hutang55050010509%
Modal39505000895026,5%

Selasa, 05 Juni 2012

contoh soal analisis laporan keuangan


1.      Sebutkan Unsur dari Neraca, Kecuali
a.       Unsur pendapatan
b.      Aset
c.       Liabilities
d.      Ekuitas
Jawaban A

2.      Siapa saja yang memakai laporan keuangan dalam perusahaan kecuali :
a.       Pedagang asongan
b.      Karyawan
c.       Pemasok dan kreditur
d.      Investor
Jawaban A
3.      Berapa karakteristik kualitatif Laporan keuangan :
a.       4
b.      5
c.       6
d.      7
Jawaban A

4.      Sebutkan salah satu dari karakteristik kualitatif Laporan keuangan :
a.       Relevan
b.      Tidak memadai
c.       Susah dimengerti
d.      Tidak dapat dipahami
Jawaban A

5.      Sebutkan salah satu isi dari laporan laba rugi
a.       Pendapatan
b.      Hutang
c.       Kas
d.      Biaya
Jawaban A

6.     Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah, kecuali:
a.       Rasio Likuiditas
b.      Rasio Solvabilitas
c.       Rasio Profitabilitas
d.      Rasio Index
Jawaban D

7.    biaya yang totalnya tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk yang dihasilkan atau oleh besar kecilnya omset perusahaan adalah
a.biaya tetap
b. biaya variable
c. biaya semi variable
d. biaya produksi
jawab : A
8.  dibawah ini adalah dikategorikan sebagai biaya variable ,kecuali
  1. harga pokok penjualan
    1. sewa bangunan
    2. biaya bahan baku
    3. komosi penjualan
9.  apakah yang dimaksud dengan break event poin
  1. omset yang mendatangkan keuntungan
    1. omset yang mendatangkan kerugian
    2. omset yang tidak mendatangkan kerugian dan tidak mendatangkan keuntungan
    3. omset tertentu yang dapat menurunkan kerugian
jawab : C
10.  catatan infrormasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan disebut
  1. Laporan keuangan
    1. Laporan rugi laba
    2. Laporan perusahaan
    3. Laporan modal
Jawab : A
11.  Dibawah ini yang termasuk kedalam jenis jenis laporan keuangan adalah, kecuali
  1. Neraca
    1. Laporan rugi laba
    2. Laporan perubahan modal
    3. Buku besar
Jawab : D
12.  Laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang mengikhtisarkan nilaidan susunan aktiva,hutang dan modal sebuah perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Adalah devinisi dari ..
  1. Laporan perubahan modal
    1. Laporan keuangan
    2. Neraca
    3. Laporan rugi laba
Jawab :C
13. Uang tunai dan aktiva – aktiva lainnya yang dalam “normal bisnis operation” dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun pada umumnya dapat berubah bentuk menjadi uang tunai .
  1. Aktiva
    1. Aktiva lancer
    2. Kewajiban
    3. Modal
Jawab : B
14.  Sebutkan Jenis Hutang pada laporan keuangan
a.       Hutang jangka panjang
b.      Hutang jangka pendek
c.       A dan B benar
d.      A dan B salah
Jawaban C

15.   Ada 4 (empat) Rasio Solvabilitas yang digunakan. Berikut yang bukan ialah:
a.       Total Debt To Equity Ratio
b.      Total Debt To Total Assets Ratio
c.       Long Term Debt To Equity
d.      Long Term Debt To Total Ratio
Jawaban D

Sabtu, 17 Maret 2012

analisis laporan keuangan Bank BII

analisis laporan keuangan klik aja disini

Laporan keuangan bank BII tahun per 31 Juni 2011 dan 2010

Laporan keuangan bank BII dapat dilihat disini

Ruang Lingkup Laporan Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.

Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
• Neraca
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Perubahan Posisi Keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi dan penghasilan adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/laporan-keuangan-pengertian-dan-dasar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan

Minggu, 11 Desember 2011

SISTEM INFORMASI BERBASIS PENGETAHUAN

Pengertian Information Communications Technologies (ICT).
• Informasi
Menurut Budi Sutedjo (2002:168) dan Rahayuningsih, Rochaety, Yanti, (2006:4). Informasi merupakan pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan, dimana Informasi itu sendiri merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa sehingga manusia dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya.

• Teknologi Informasi
Menurut (Main, 2008) TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) merupakan mata rantai dari perkembangan SI (Sistem Informasi). Kalau dilihat dari susunan kata, yakni kata teknologi dan informasi, maka teknologi informasi dapat diartikan sebagai hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima.

• Information Communications Technologies (ICT)
Di The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253, dalam Ardroni), teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “… adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi…”

• Manfaat ICT di Dunia Perpustakaan
Hampir sebagian kehidupan kita dikelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana maupun yang canggih. Saat kita ingin menyampaikan pesan yang sangat penting ke tempat yang jauh, tak terbayangkan bila informasi tersebut harus kita sampaikan dengan daun lontar atau dikirim melalui burung merpati pos. Penggunaan telepon sangat memudahkan kita untuk menyampaikan informasi sepenting apapun dalam waktu yang singkat apalagi dengan perkembangan telepon genggam dengan fitur dan kelengkapan fungsi yang semakin beragam.
Perpustakaan dengan berbagai ciri khas dan kemampuannya dalam mengelola informasi, mempunyai alasan tersendiri mengapa perpustakaan perlu menggunakan ICT sebagai alat bantu, di antaranya:

1. Sistematika informasi : terjadinya ledakan informasi yang membanjiri dunia saat ini membutuhkan pengelolaan yang lebih sistematis. Hampir semua Perguruan Tinggi di Indonesia menggunakan ICT dalam pengelolaan data base perpustakaan.

2. Tingginya akses informasi: kebutuhan pengguna untuk mencari dan menemukan kembali informasi lebih mudah jika difasilitasi dengan sarana ICT . Katalog online memungkinkan pustakawan dan pengguna untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Sudah menjadi hal yang lumrah untuk menyusun pengajuan daftar pustaka baru dengan mengunjungi dan menggunakan data-data di http://www.amazon.com

3. Efisiensi pekerjaan: komputer di perpustakaan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat. Pencatatan buku-buku baru serta pengolahan akan lebih mudah jika disimpan dalam berkas komputer. Pengkatalogan tidak hanya dengan DDC atau AACR juga bisa secara online ke http://www.bl.uk

4. Memudahkan tukar-menukar informasi dalam bentuk data. Katalog induk yang disusun Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Jawa Barat sudah on-line di http://cobian.lib.itb.ac.id/fpptjabar/

5. Salinan data atau informasi yang dibuat dapat diseragamkan sehingga memudahkan pengguna (user friendly). Konsep MARC yang populer tahun 90an masih digunakan dalam rangka menyeragamkan penentuan tag (ruas) data bibliografi pustaka.

6. Penyajian informasi dan data yang menarik, sekaligus sebagai promosi perpustakaan. Tampilan informasi di http://www.lib.itb.ac.id merupakan upaya dalam rangka promosi perpustakaan dengan penampilan data yang bervariasi.

7. Pengguna dapat belajar dan mencari sendiri informasi yang dibutuhkan dengan bantuan sarana ICT, khususnya komputer.

• Dampak Penggunaan ICT
Kehadiran ICT di perpustakaan, selain menguntungkan juga berdampak sampingan di antaranya:
 Dapat menimbulkan pengangguran: penggunaan komputer bertujuan memperingan dan mempercepat pekerjaan, sehingga terjadi efisiensi pekerjaan karena beban kerja yang berkurang.
 Hak pribadi : kemungkinan adanya penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Adanya peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia, dapat diakses oleh orang lain. Data di http://ftpsearch.itb.ac.id dengan mudahnya dapat diakses dan didownload untuk kepentingan kantor atau pribadi.
 Hak cipta : perlindungan hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemiliknya. Terlebih jika bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi. Ceramah-ceramah ramadan dengan mudahnya kita dapatkan di situs http://www.pesantrenvirtual.com
 Data tidak dapat diakses: ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
Fenomena pemadaman listrik akhir-akhir ini, bukan sekedar menghambat akses data, tetapi juga menimbulkan ”pengangguran” selama listrik mati.
Serangan virus ”brontok” dan turunanya menjadikan data dan folder
sulit di akses kembali.
 Menghambat pekerjaan : ketidakmampuan dan ketidakmauan pustakawan dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.

Implementasi Pemanfaatan ICT di Perpustakaan.
Implementasi ICT di perpustakaan perlu direncanakan secara matang karena memerlukan pendanaan yang tidak murah, apalagi perkembangan teknologi khususnya komputer terus berubah dengan sangat cepat. Hal ini untuk mengantisipasi kinerja aplikasi ICT dapat dioptimalkan. Kesia-siaan dapat terjadi karena perencanaan yang kurang baik yang dapat mengakibatkan pemborosan.
Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam rangka penerapan ICT pada perpustakaan, yakni:
• Adanya dukungan dari semua pihak terutama pimpinan.
• Aplikasi ICT tidak hanya instalasi sistem, tetapi mengisi data dan
menjalankan sistem, maka perlu adanya kesinambungan pekerjaan yang
dilakukan pustakawan.
• Perawatan (maintenance) harus menjadi bagian dari aplikasi ICT.
• Penyiapan sumber daya pustakawan dalam berbagai unit kerja di perpustakaan, terutama pembekalan keterampilan IT untuk pustakawan.
• Infrastruktur pendukung seperti listrik, ruang/gedung, furniture, desain interior.
• Ketersediaan Jaringan komputer.
• Profil pengguna perpustakaan perguruan tinggi relatif seragam, sehingga sosialisasi aplikasi ICT lebih mudah.

Adapun penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam bentuk:
1. Automasi Perpustakaan: Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) perpustakaan, yang menekankan aplikasi ICT antar sub sistem informasi perpustakaan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan anggota, dan statistik dalam bentuk terintegrasi. Model otomasi perpustakaan di http://otomasi.lib.itb.ac.id merupakan model dengan studi kelayakan yang cukup panjang.
2. Perpustakaan Digital : Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi lokal secara full text dalam format digital seperti tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi), laporan penelitian, artikel majalah ilmiah, dapat dilihat di http://digilib.itb.ac.id
3. Publikasi e-books : Publikasi buku elektronik untuk kepentingan lokal (internal), dimaksudkan untuk kemudahan dalam pencarian dan mendapatkan kembali secara utuh sesuai dengan format aslinya. Koleksi berupa buku lokal atau buku terbitan asing dapat dilihat di http://e.lib.itb.ac.id.
Buku Sekolah Elektronik (BSE) terbitan DIKNAS, dapat didownload pada alamat http://www.diknas.info/category/bse-sd. Bentuk koleksi *.pdf dipublikasikan secara bebas dalam rangka mendukung buku murah. Buku-buku tersebut telah dibeli hak ciptanya oleh DIKNAS..

Ketiga fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi, tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia, dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung ketiganya.
Hal-hal tersebut di atas akan menentukan sejauh mana penerapan ICT di perpustakaan dapat berjalan dengan baik, khususnya pada unit layanan perpustakaan.
Penerapan ICT dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal:

• Peranan Katalog
Katalog manual atau elektronik merupakan jantung sebuah sistem perpustakaan. Katalog memuat keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.
Hasil katalog terkomputerisasi dapat diakses melalui Online Public Access Catalogue (OPAC) atau dalam bentuk Katalog Induk (Unions Catalogue), sebagai contoh adalah http://isisonline.lib.itb.ac.id. Pangkalan data katalog terpasang berangsur-angsur akan menggantikan katalog kartu, microfiche atau daftar buku.

• Sirkulasi
Penerapan ICT dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal di antaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dll.
Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Implementasi RFID bidang perpustakaan, masih tergolong baru. Oleh karena itu, implementasi RFID ini akan memberikan nilai ekslusivitas. Selain itu, akan mewujudkan revolusi dalam manajemen perpustakaan modern. RFID memberikan keunggulan yang signifikan bila dibandingkan dengan teknologi barcode dan tag anti pencurian. Keunggulan utamanya adalah pada meningkatnya kualitas pelayanan serta penghematan biaya operasional tenaga perpustakaan.

• Jurnal / Majalah / Berkala
Pengguna layanan jurnal, majalah, dan berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam mengakses jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format Compact Disk.
Pembuatan kliping elektronik (E-Klip ITB) berbasis CD ROM, merupakan upaya pengumpulan dan pengelolaan artikel-artikel dari majalah dan surat kabar cybermedia. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasipun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.
Ketersediaan jurnal elektronik, salah satunya adalah proquest http://proquest.umi.com/login (Purwono,2008) yang menyediakan artikel full text lebih dari 4000 jurnal, suratkabar dan majalah. Cakupan isi terbitan yang tersedia meliputi 10 s.d 20 tahun ke belakang, dan hasil penelusurannya dalam bentuk full text , html, pdf. Proquest dapat diakses baik melalui intranet http://www.proquest.com/pqdauto tanpa menggunakan password, maupun melalui internet http://www.proquest.com/pqdweb dengan menggunakan password yang berganti setiap bulan.

• Peran Internet
Orang sudah tidak asing lagi untuk menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu perpustakaanpun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media web, perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain itu, perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer station maupun WIFI. Access Poin Cyberlib yang tersedia di perpustakaan pusat ITB, dapat digunakan pengguna sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
Perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk memberikan layanan secara interaktif kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh dosen dalam rangka kuliah jarak jauh. Awal tahun 2008, perpustakaan ITb mendapat hibah peralatan Tele Conference dari keduataan Amerika.
OPAC atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, internet maupun intranet,
Registrasi online di http://or.itb.ac.id sudah mejadi bagian layanan di perpustakaan pusat ITB.

• Keperluan Pengguna
Pustakawan harus dapat melayani keperluan pengguna seperti permintaan dengan akses yang lebih cepat ke informasi yang diperlukan dari dalam maupun luar perpustakaan. Dengan begitu, diharapkan agar para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang diperlukan.

• Keamanan
Teknologi komunikasi dan informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan, dari tangan-tangan jahil dengan fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya.

• Pengadaan
Bagian Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan ICT untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkan ICT untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya ICT ini.

• Kesiapan Pustakawan:
1. Keahlian diri
Menurut Ahmad (2001), pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada pengguna. Kemampuan tentang komputer saja tidaklah cukup untuk mencapai sukses, karena itu dibutuhkan keahlian diri yang cukup yaitu:
1. Pemecahan masalah (kreatif, pencair konflik);
2. Etika (diplomatis, jujur, profesional);
3. Terbuka (fleksibel, berwawasan bisnis, berpikir positif);
4. Penutur dan pendengar yang baik (ketrampilan berkomunikasi lisan
dan mendengarkan, penuh perhatian)
5. Kepemimpinan (bertanggung jawab dan mempunyai motivasi);
6. Berminat belajar (haus akan pengetahuan dan perkembangan).

2. Berpikir positif
Pustakawan diharapkan menjadi orang yang berpengetahuan di atas rata-rata, juga sebagai seseorang yang selalu berpikiran positif, sehingga jika dihadapkan pada pekerjaan besar, harus mampu mengerjakan pekerjaan tersebut.

3. Nilai Tambah Pribadi
Pustakawan tidak cukup hanya pandai dalam mengatalog, mengindeks, mengadakan bahan pustaka dan pekerjaan rutin lainnya, tetapi di era global ini pustakawan harus mempunyai nilai tambah. Misalnya sebagai navigator yang ahli dalam pencarian informasi. Dengan nilai tambah yang dikembangkan melalui pengalaman dan pelatihan, pustakawan dapat memberikan pemanduan pencarian informasi di internet seakurat mungkin. Hal ini tentu akan memuaskan pengguna perpustakaan. Kepuasan pengguna itu sangat mahal bagi dirinya maupun bagi perpustakaan dimana ia bekerja.

4. Berwawasan Kewirausahaan
Seyogyanya pustakawan dapat bertindak cepat untuk menambah wawasan dalam bidang kewirausahaan, agar dalam perjalanan sejarah keprofesiannya nanti dapat bertahan bahkan berkembang. Perpustakaan bukan masanya lagi menjadi unit cost di suatu institusi, melainkan dapat menjadi unit income. Paradigma lama bahwa Perpustakaan hanya pemberi jasa atau amalan baik (charity) harus segera ditinggalkan, karena berjasa atau beramal dapat digabungkan dengan berbisnis.

5. Kerja Tim
Di dalam era global saat ini tidak ada satupun profesi yang terkucil sendiri, akan tetapi perkembangan teknologi telah menawarkan kesempatan unik untuk bekerjasama lintas disiplin dengan profesional lainnya. Misalnya, pakar komputer yang bertanggung jawab pada pusat computer; pakar teknologi yang bertanggung pada infrastruktur teknologi, jaringan dan aplikasi; pakar informasi (pustakawan) yang mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk mengorganisasi pengetahuan dalam sistem dan struktur yang memfasilitasi penggunaan sumber informasi dan pengetahuan, dapat tergabung dalam sebuah teamwork. Diharapkan dengan team work, berbagai tekanan yang muncul di era industri informasi saat ini dapat dipecahkan.

http://andyku.wordpress.com/2008/07/25/perpustakaan-masa-depan

http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=60

http://media.diknas.go.id/media/document/4696.pdf

Lesmono, D. dan Samopa, F. (2005), “Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Menggunakan ASP dan SQL Server: Studi Kasus Ruang Baca FTIF”, Seminar Tugas akhir.

Ma’in, Abdul M, (2008) ”Teknologi Informasi dalam Sitem Jaringan Perpustakaan Perguran Tinggi”, IAIN Sunan Ampel Surabaya

Rochaeti, E., Rahayuningsih, Pontjorini dan Yanti,G.P., (2006), “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Jakarta: Bumi Aksara.