slide me

Sabtu, 16 Januari 2010

Biodiesel Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN

Di tengah isu menipisnya cadangan minyak bumi dunia dan melambungnya harga BBM di Tanah air, kehadiran bahan bakar alternatif seperti biodiesel sangat diharapkan. Biofuel adalah bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati. Beberapa sumber bahan baku biofuel antara lain: minyak jarak (jatropha), ganggang (algae), sawit, dan lain-lain.
Adalah jarak pagar, tanaman yang dulunya dikenal sebagai tanaman pagar di pekarangan ini ternyata menyimpan potensi sebagai pengganti bahan bakar diesel. Tak heran, jika upaya untuk membudidayakan tanaman ini mulai gencar dilakukan. Selain budi daya, peluang yang tak kalah menariknya adalah membuat sendiri bahan bakar biodiesel dari jarak pagar. Ingin tahu lebih banyak tentang biodiesel jarak pagar. Buku ini membahas secara komplet dari budi daya hingga membuat biodiesel jarak pagar berkualitas


II. ISI

III.1 Bahan Bakar Minyak Jarak

Pertengahan tahun 2004, DaimlerChrysler, salah satu perusahaan otomotif terkemuka, berhasil mengujicobakan penggunaan bahan bakar BTL (Biomass to Liquid) pertama di dunia pada mobil Mercedes-Benz seri C (Mercedes-Benz C 220, red.), menempuh jarak 5.900 km dalan kondisi lingkungan yang ekstrim di India (India Daily, 19/7/2004). Bahan bakar tersebut kemudian diberi nama dagang SunDiesel, diperoleh dari minyak jarak dan merupakan salah satu program DaimlerChrysler dalam mengembangkan Biodiesel.

Pengembangan minyak dari tanaman jarak melalui pendekatan ilmiah di Indonesia, dipelopori oleh Dr. Robert Manurung dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 1997 dengan fokus ektraksi minyak dari tanaman jarak. Sejak tahun 2004 yang lalu, penelitian ini mendapat dukungan dari Mitsubishi Research Institute (Miri) dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dari Jepang. Menghadapi krisis BBM dan kenaikan harga BBM di Indonesia, Pemerintah mulai menggali sumber-sumber energi alternatif. Minyak jarak ini pun mulai mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah.
Pemanfaatan minyak Jarak (Jatropha curcas L) sebagai bahan balar alternatif ideal untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa.


III.2 Budidaya Jarak Pagar

Tanah tandus bisa menyelamatkan kesulitan dalam menyediakan bahan bakar minyak untuk rakyat. Dari sekitar 13 juta hektare lahan tandus di seluruh Indonesia, bila ditanami pohon jarak pagar dapat menghasilkan lebih dari 400 ribu barel solar/hari. Jatropha curcas alias jarak pagar sudah dikenal luas oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan bernama Cina, Ma feng shu ini, biasa ditanam sebagai pagar rumah, di kebun, atau di makam., tanaman ini bernama Nawaih nawas (Sumatera) jarak kosta (Sulawesi), Lulu nau (Nusa Tenggara), dan Muun mav (Maluku).
Tanaman ini mengandung n-l-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN. Memiliki nilai ekonomis dan potensi yang tinggi dari komoditas lain. Berdasarkan hasil penelitian, minyak jarak memiliki kemampuan setara solar, sehingga bisa dijadikan BBM alternatif untuk masyarakat
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini ia makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabat dekatnya, jarak pohon (Ricinus communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman di alam, tumbuhan ini diyakini berasal dari Amerika Tengah, di bagian selatan Meksiko, meskipun ditemukan pula keragaman yang cukup tinggi di daerah Amazon. Penyebaran ke Afrika dan Asia diduga dilakukan oleh para penjelajah Portugis dan Spanyol. Kemampuan untuk diperbanyak secara klonal menyebabkan keanekaragaman tumbuhan ini tidak terlalu besar. Ia termasuk tumbuhan berpenyerbukan silang maka mudah terjadi rekombinasi sifat yang membawa pada tingkat keragaman yang cukup tinggi.

III.3 Kandungan Jarak pagar

Biji jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar. Berdasarkan analisis terhadap komposisi asam lemak dari 11 provenans jarak pagar, diketahui bahwa asam lemak yang dominan adalah asam leat, asam linoleat, asam stearat, dan asam palmitat. Komposisi asam oleat dan asam linoleat bervariasi, sementara dua asam lemak yang tersisa, yang merupakan asam lemak jenuh, berada pada komposisi yang relative tetap. Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain (misalnya jika dibandingkan dengan kelapa sawit atau tebu), dan memiliki karakteristik agronomi.



DAFTAR PUSTAKA

Pudjiatmoko.2005.”Biodiesel Jarak Pagar”.Investor Daily Online.

Nur Alam Syah, Andi. 2009. “Biodiesel Jarak Pagar; Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan”. Agromedia: Jakarta.