slide me

Minggu, 11 Desember 2011

SISTEM INFORMASI BERBASIS PENGETAHUAN

Pengertian Information Communications Technologies (ICT).
• Informasi
Menurut Budi Sutedjo (2002:168) dan Rahayuningsih, Rochaety, Yanti, (2006:4). Informasi merupakan pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan, dimana Informasi itu sendiri merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa sehingga manusia dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya.

• Teknologi Informasi
Menurut (Main, 2008) TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Teknologi Informasi atau IT (Information Technology) merupakan mata rantai dari perkembangan SI (Sistem Informasi). Kalau dilihat dari susunan kata, yakni kata teknologi dan informasi, maka teknologi informasi dapat diartikan sebagai hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima.

• Information Communications Technologies (ICT)
Di The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253, dalam Ardroni), teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “… adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi…”

• Manfaat ICT di Dunia Perpustakaan
Hampir sebagian kehidupan kita dikelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana maupun yang canggih. Saat kita ingin menyampaikan pesan yang sangat penting ke tempat yang jauh, tak terbayangkan bila informasi tersebut harus kita sampaikan dengan daun lontar atau dikirim melalui burung merpati pos. Penggunaan telepon sangat memudahkan kita untuk menyampaikan informasi sepenting apapun dalam waktu yang singkat apalagi dengan perkembangan telepon genggam dengan fitur dan kelengkapan fungsi yang semakin beragam.
Perpustakaan dengan berbagai ciri khas dan kemampuannya dalam mengelola informasi, mempunyai alasan tersendiri mengapa perpustakaan perlu menggunakan ICT sebagai alat bantu, di antaranya:

1. Sistematika informasi : terjadinya ledakan informasi yang membanjiri dunia saat ini membutuhkan pengelolaan yang lebih sistematis. Hampir semua Perguruan Tinggi di Indonesia menggunakan ICT dalam pengelolaan data base perpustakaan.

2. Tingginya akses informasi: kebutuhan pengguna untuk mencari dan menemukan kembali informasi lebih mudah jika difasilitasi dengan sarana ICT . Katalog online memungkinkan pustakawan dan pengguna untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Sudah menjadi hal yang lumrah untuk menyusun pengajuan daftar pustaka baru dengan mengunjungi dan menggunakan data-data di http://www.amazon.com

3. Efisiensi pekerjaan: komputer di perpustakaan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat. Pencatatan buku-buku baru serta pengolahan akan lebih mudah jika disimpan dalam berkas komputer. Pengkatalogan tidak hanya dengan DDC atau AACR juga bisa secara online ke http://www.bl.uk

4. Memudahkan tukar-menukar informasi dalam bentuk data. Katalog induk yang disusun Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Jawa Barat sudah on-line di http://cobian.lib.itb.ac.id/fpptjabar/

5. Salinan data atau informasi yang dibuat dapat diseragamkan sehingga memudahkan pengguna (user friendly). Konsep MARC yang populer tahun 90an masih digunakan dalam rangka menyeragamkan penentuan tag (ruas) data bibliografi pustaka.

6. Penyajian informasi dan data yang menarik, sekaligus sebagai promosi perpustakaan. Tampilan informasi di http://www.lib.itb.ac.id merupakan upaya dalam rangka promosi perpustakaan dengan penampilan data yang bervariasi.

7. Pengguna dapat belajar dan mencari sendiri informasi yang dibutuhkan dengan bantuan sarana ICT, khususnya komputer.

• Dampak Penggunaan ICT
Kehadiran ICT di perpustakaan, selain menguntungkan juga berdampak sampingan di antaranya:
 Dapat menimbulkan pengangguran: penggunaan komputer bertujuan memperingan dan mempercepat pekerjaan, sehingga terjadi efisiensi pekerjaan karena beban kerja yang berkurang.
 Hak pribadi : kemungkinan adanya penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Adanya peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia, dapat diakses oleh orang lain. Data di http://ftpsearch.itb.ac.id dengan mudahnya dapat diakses dan didownload untuk kepentingan kantor atau pribadi.
 Hak cipta : perlindungan hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemiliknya. Terlebih jika bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi. Ceramah-ceramah ramadan dengan mudahnya kita dapatkan di situs http://www.pesantrenvirtual.com
 Data tidak dapat diakses: ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
Fenomena pemadaman listrik akhir-akhir ini, bukan sekedar menghambat akses data, tetapi juga menimbulkan ”pengangguran” selama listrik mati.
Serangan virus ”brontok” dan turunanya menjadikan data dan folder
sulit di akses kembali.
 Menghambat pekerjaan : ketidakmampuan dan ketidakmauan pustakawan dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.

Implementasi Pemanfaatan ICT di Perpustakaan.
Implementasi ICT di perpustakaan perlu direncanakan secara matang karena memerlukan pendanaan yang tidak murah, apalagi perkembangan teknologi khususnya komputer terus berubah dengan sangat cepat. Hal ini untuk mengantisipasi kinerja aplikasi ICT dapat dioptimalkan. Kesia-siaan dapat terjadi karena perencanaan yang kurang baik yang dapat mengakibatkan pemborosan.
Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam rangka penerapan ICT pada perpustakaan, yakni:
• Adanya dukungan dari semua pihak terutama pimpinan.
• Aplikasi ICT tidak hanya instalasi sistem, tetapi mengisi data dan
menjalankan sistem, maka perlu adanya kesinambungan pekerjaan yang
dilakukan pustakawan.
• Perawatan (maintenance) harus menjadi bagian dari aplikasi ICT.
• Penyiapan sumber daya pustakawan dalam berbagai unit kerja di perpustakaan, terutama pembekalan keterampilan IT untuk pustakawan.
• Infrastruktur pendukung seperti listrik, ruang/gedung, furniture, desain interior.
• Ketersediaan Jaringan komputer.
• Profil pengguna perpustakaan perguruan tinggi relatif seragam, sehingga sosialisasi aplikasi ICT lebih mudah.

Adapun penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam bentuk:
1. Automasi Perpustakaan: Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) perpustakaan, yang menekankan aplikasi ICT antar sub sistem informasi perpustakaan pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan anggota, dan statistik dalam bentuk terintegrasi. Model otomasi perpustakaan di http://otomasi.lib.itb.ac.id merupakan model dengan studi kelayakan yang cukup panjang.
2. Perpustakaan Digital : Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi lokal secara full text dalam format digital seperti tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi), laporan penelitian, artikel majalah ilmiah, dapat dilihat di http://digilib.itb.ac.id
3. Publikasi e-books : Publikasi buku elektronik untuk kepentingan lokal (internal), dimaksudkan untuk kemudahan dalam pencarian dan mendapatkan kembali secara utuh sesuai dengan format aslinya. Koleksi berupa buku lokal atau buku terbitan asing dapat dilihat di http://e.lib.itb.ac.id.
Buku Sekolah Elektronik (BSE) terbitan DIKNAS, dapat didownload pada alamat http://www.diknas.info/category/bse-sd. Bentuk koleksi *.pdf dipublikasikan secara bebas dalam rangka mendukung buku murah. Buku-buku tersebut telah dibeli hak ciptanya oleh DIKNAS..

Ketiga fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi, tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia, dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung ketiganya.
Hal-hal tersebut di atas akan menentukan sejauh mana penerapan ICT di perpustakaan dapat berjalan dengan baik, khususnya pada unit layanan perpustakaan.
Penerapan ICT dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal:

• Peranan Katalog
Katalog manual atau elektronik merupakan jantung sebuah sistem perpustakaan. Katalog memuat keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.
Hasil katalog terkomputerisasi dapat diakses melalui Online Public Access Catalogue (OPAC) atau dalam bentuk Katalog Induk (Unions Catalogue), sebagai contoh adalah http://isisonline.lib.itb.ac.id. Pangkalan data katalog terpasang berangsur-angsur akan menggantikan katalog kartu, microfiche atau daftar buku.

• Sirkulasi
Penerapan ICT dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal di antaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dll.
Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Implementasi RFID bidang perpustakaan, masih tergolong baru. Oleh karena itu, implementasi RFID ini akan memberikan nilai ekslusivitas. Selain itu, akan mewujudkan revolusi dalam manajemen perpustakaan modern. RFID memberikan keunggulan yang signifikan bila dibandingkan dengan teknologi barcode dan tag anti pencurian. Keunggulan utamanya adalah pada meningkatnya kualitas pelayanan serta penghematan biaya operasional tenaga perpustakaan.

• Jurnal / Majalah / Berkala
Pengguna layanan jurnal, majalah, dan berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam mengakses jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format Compact Disk.
Pembuatan kliping elektronik (E-Klip ITB) berbasis CD ROM, merupakan upaya pengumpulan dan pengelolaan artikel-artikel dari majalah dan surat kabar cybermedia. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasipun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.
Ketersediaan jurnal elektronik, salah satunya adalah proquest http://proquest.umi.com/login (Purwono,2008) yang menyediakan artikel full text lebih dari 4000 jurnal, suratkabar dan majalah. Cakupan isi terbitan yang tersedia meliputi 10 s.d 20 tahun ke belakang, dan hasil penelusurannya dalam bentuk full text , html, pdf. Proquest dapat diakses baik melalui intranet http://www.proquest.com/pqdauto tanpa menggunakan password, maupun melalui internet http://www.proquest.com/pqdweb dengan menggunakan password yang berganti setiap bulan.

• Peran Internet
Orang sudah tidak asing lagi untuk menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu perpustakaanpun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media web, perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain itu, perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer station maupun WIFI. Access Poin Cyberlib yang tersedia di perpustakaan pusat ITB, dapat digunakan pengguna sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
Perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk memberikan layanan secara interaktif kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh dosen dalam rangka kuliah jarak jauh. Awal tahun 2008, perpustakaan ITb mendapat hibah peralatan Tele Conference dari keduataan Amerika.
OPAC atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, internet maupun intranet,
Registrasi online di http://or.itb.ac.id sudah mejadi bagian layanan di perpustakaan pusat ITB.

• Keperluan Pengguna
Pustakawan harus dapat melayani keperluan pengguna seperti permintaan dengan akses yang lebih cepat ke informasi yang diperlukan dari dalam maupun luar perpustakaan. Dengan begitu, diharapkan agar para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang diperlukan.

• Keamanan
Teknologi komunikasi dan informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan, dari tangan-tangan jahil dengan fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya.

• Pengadaan
Bagian Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan ICT untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkan ICT untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya ICT ini.

• Kesiapan Pustakawan:
1. Keahlian diri
Menurut Ahmad (2001), pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada pengguna. Kemampuan tentang komputer saja tidaklah cukup untuk mencapai sukses, karena itu dibutuhkan keahlian diri yang cukup yaitu:
1. Pemecahan masalah (kreatif, pencair konflik);
2. Etika (diplomatis, jujur, profesional);
3. Terbuka (fleksibel, berwawasan bisnis, berpikir positif);
4. Penutur dan pendengar yang baik (ketrampilan berkomunikasi lisan
dan mendengarkan, penuh perhatian)
5. Kepemimpinan (bertanggung jawab dan mempunyai motivasi);
6. Berminat belajar (haus akan pengetahuan dan perkembangan).

2. Berpikir positif
Pustakawan diharapkan menjadi orang yang berpengetahuan di atas rata-rata, juga sebagai seseorang yang selalu berpikiran positif, sehingga jika dihadapkan pada pekerjaan besar, harus mampu mengerjakan pekerjaan tersebut.

3. Nilai Tambah Pribadi
Pustakawan tidak cukup hanya pandai dalam mengatalog, mengindeks, mengadakan bahan pustaka dan pekerjaan rutin lainnya, tetapi di era global ini pustakawan harus mempunyai nilai tambah. Misalnya sebagai navigator yang ahli dalam pencarian informasi. Dengan nilai tambah yang dikembangkan melalui pengalaman dan pelatihan, pustakawan dapat memberikan pemanduan pencarian informasi di internet seakurat mungkin. Hal ini tentu akan memuaskan pengguna perpustakaan. Kepuasan pengguna itu sangat mahal bagi dirinya maupun bagi perpustakaan dimana ia bekerja.

4. Berwawasan Kewirausahaan
Seyogyanya pustakawan dapat bertindak cepat untuk menambah wawasan dalam bidang kewirausahaan, agar dalam perjalanan sejarah keprofesiannya nanti dapat bertahan bahkan berkembang. Perpustakaan bukan masanya lagi menjadi unit cost di suatu institusi, melainkan dapat menjadi unit income. Paradigma lama bahwa Perpustakaan hanya pemberi jasa atau amalan baik (charity) harus segera ditinggalkan, karena berjasa atau beramal dapat digabungkan dengan berbisnis.

5. Kerja Tim
Di dalam era global saat ini tidak ada satupun profesi yang terkucil sendiri, akan tetapi perkembangan teknologi telah menawarkan kesempatan unik untuk bekerjasama lintas disiplin dengan profesional lainnya. Misalnya, pakar komputer yang bertanggung jawab pada pusat computer; pakar teknologi yang bertanggung pada infrastruktur teknologi, jaringan dan aplikasi; pakar informasi (pustakawan) yang mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk mengorganisasi pengetahuan dalam sistem dan struktur yang memfasilitasi penggunaan sumber informasi dan pengetahuan, dapat tergabung dalam sebuah teamwork. Diharapkan dengan team work, berbagai tekanan yang muncul di era industri informasi saat ini dapat dipecahkan.

http://andyku.wordpress.com/2008/07/25/perpustakaan-masa-depan

http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=60

http://media.diknas.go.id/media/document/4696.pdf

Lesmono, D. dan Samopa, F. (2005), “Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Menggunakan ASP dan SQL Server: Studi Kasus Ruang Baca FTIF”, Seminar Tugas akhir.

Ma’in, Abdul M, (2008) ”Teknologi Informasi dalam Sitem Jaringan Perpustakaan Perguran Tinggi”, IAIN Sunan Ampel Surabaya

Rochaeti, E., Rahayuningsih, Pontjorini dan Yanti,G.P., (2006), “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Jakarta: Bumi Aksara.

SISTEM ORGANISASIONAL ( SI.EKSEKUTIF, SI KEUANGAN )

Model Sistem Informasi keuangan
System ini mempunya pengaturan structural yang sama dengan system informasi pemasaran dan manufaktur.
SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem system yaitu :
1. Subsistem pemrosesan data
2. Subsistem audit internal
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Pemrosesan Data, mengumpulkan data internal dan lingkungan.
Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database menggunakan terminal atau micros dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan. subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain.
Data internal berfungsi sebagai dasar untuk pemecah masalah yang behubungan dengan segala aspek operasi perusahaan. data lingkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok perusahaan.
Subsistem Audit Internal, sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industry, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi system informasi konseptual seluruh perusahaan. dan biasanya memberikan laporan kepada CEO atau seluruh eksekutif puncak yang lain.
Subsitem Intelegensi Keuangan, mengumpulkan data dari masyarkat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman,dan lain sebagainya. Subsistem ini memonitor semua denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisa keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.

SUBSISTEM OUTPUT
Sistem informasi keuangan mencakup tiga subsistem output yaitu
1. Subsistem peramalan,
2. Subsitem manajemen dana, dan
3. Subsitem pengontrolan.
Subistem Peramalan, memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan dating terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal. Bila jangka waktu tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat.
Subsistem Manajemen Dana, menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. manajer dapat menstimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang.
Subsistem Pengontrolan, subsistem ini terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pengumpulan data, guna untuk menghasikan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut dipergunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis menjadi lebih kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. subsistem pengontrolan memungkinkan manager untuk menelusuri pengontrolan aktifitas biaya.

1. SUBSISTEM PEMROSESAN DATA
Dasar Pemrosesan Data :
· Sinonim dengan Accounting.
system pemrosesan data adalah sama dengan system accounting.
· Tujuan pemrosesan data.
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-to-date.
· Aplikasi yang dibutuhkan.
Perusahaan tidak memutuskan apakan mengiplementasikan system pemrosesan data atau tidak; system tersebut dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat, dan keuangan.
· Tugas Pokok
Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
· Sifat Pemrosesan Data
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relative mengikuti prosedur standard, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
SISTEM AUDIT INTENAL
Perusahaan berbagai ukuran mengandalkan organisasi luar disebut auditor eksternal untuk melakukan audit terhadap record accounting dengan tujuan untuk memverifikasi keakuratannya.
Jenis Aktivitas Auditing
Auditing Keuangan. Auditing keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratatan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan dengan auditor eksternal. Auditor internall juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar.

SUBSISTEM INTELEGENSI KEUANGAN
Karena fungsi keuangan mengontrol arus di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik.
Informasi Pemegang Saham
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang saham, yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi yang bentuknya sangat meringkas.
Informasi Masyarakat Keuangan
Aktivitas intelegensi perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masalah keuangan. Manajer dan staf pada fungsi keuangan menerapkan system ini jauh sebelum era computer.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Arus Uang
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, peminjaman berupa hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan Undang-Undang pemerintah federal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponny adengan cara menaikkan dan menurunkan suku bunga.
SUBSITEM PERAMALAN
Peramalan juga dilakukan oleh semua bidang fungsional. Fungsi pemasaran memproyeksikan penjualan yang akan datang. Setiap bidang fungsional menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber yang diperlukan untuk mendukung tingkat aktivitas yang diproyeksikan.
SUBSISTEM MANAJEMEN DANA
Subsistem manajemen dana adalah bagian dari system informasi keuanganyang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus kas.

SUBSISTEM PENGONTROLAN
Manajer diberi anggaran operasional untuk mencapai tujuan tertententu. Anggaran tersebut biasanya mencakup operasi untuk satu tahun fiscal atau tahun keuangan.
Proses Penganggaran :
· Pendekatan Top-Down
· Pendekatan Bottom-Up
· Pendekatan Partisipatir

MODEL SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Cara Berfikir Eksekutif
Sangat besar peneliti yang melakukan penelitian terhadap manajer memfokuskan pada tingkah laku yang dapat di amati.
Apa Yang Dipikirkan Manajer
Isenberg mengetahui bahwa eksekutif memikirkan dua masalah umum, yaitu bagaimana menyelesaikan segala sesuatu dan bagaimana menghadapi beberapa urusan yang mengganggu untuk mencapai tujuan umum.
Proses Pemikiran Selagi Memecahkan Masalah
Isenberg mengamati bahwa eksekutif seringkali melangkahi tahap definisi masalah untuk langsung berlanjut kepengimplementasian pemecahan dan kemudian balik lagi untuk melakukan evaluasi alternative.
Kebutuhan Informasi Khusus Bagi Eksekutif
Karena eksekutif mempunyai tanggung jawab khusus dan melakukannya dengan proses pemikiran khusus pula, maka ia juga harus mempunyai informasi yang khusus.

EIS Berdasarkan Komputer
Komputer dapat memberikan informasi kepada eksekutif dengan banyak cara. Namun, istilah system informasi eksekutif (EIS) biasanya mengacu pada penggunaan computer personal secara interaktif yang digabungkan ke mainframe pada jaringan. Komputer personal bersifat sebagai workstation eksekutif dan terdiri atas database eksekutif-nya sendiri pada hard disk. Mainframe merekapitulasi data dan menstransfernya ke database eksekutif dalam bentuk tampilan layar yang diformat sebelumnya.
Keputusan Implementasi EIS
Ketika perusahaan mempertimbangkan untuk mengimplementasikan EIS atau tidak. Maka harus dibuat tiga keputusan implementasi.
Pertama, ada pertanyaan, “Haruskan kita mengembangkan EIS?” jika jawabannya “Tidak”, maka eksekutif akan terus mengandalkan system yang telah ada.
Bila jawabannya “ya” maka pertanyaan berikutnya adalah, “apakah software pengembangan aplikasi tertulis dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan eksekutif?” Jika bisa maka ia harus beli.
Jika tidak bisa, maka pertanyaan berikutnya adalah, “apa kita harus membeli software EIS tertulis?” Jika ya, maka ia akan beli. Jika tidak maka staf pelayan informasi perusahaan akan membuat software EIS yang sesuai.
TREND EIS DI MASA MENDATANG
Manajer tingkat puncak biasanya lamban dalam menggabungkan computer ke dalam system imformasinya. Kondisi ini berubah dengan cepat. Sementara pada masa Ben Heineman di awal tahun 1980-an jarang terjadi penggunaan computer oleh eksekutif cenderung sebagai pemakai computer semuanya.

sistem informasi organisasional

A. PENGERTIAN DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan untuk pelaporan yang berorientasi manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi organisasi/perusahaan.
Manajemen memiliki beberapa fungsi atau peranan dalam suatu organisasi:
-Planning (perencanaan)
-Organizing (pengelompokkan)
-Staffing (menyusun bagian-bagian)
-Directing (mengarahkan)
-Controling (mengendalikan)

B. KONSEP SISTEM ORGANISASIONAL

Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
•Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
•Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
•Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
•Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
•Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.

Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama.


KERANGKA KERJA ORGANISASIONAL DARI SUATU SISTEM
Ada berbagai macam kerangka kerja organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi, tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang lain. Contoh sederhananya adalah kalau teknologi komputer di kantor berubah, maka orang dalam organisasi tersebut harus pula berubah, dan mungkin cara mengubahnya adalah dengan dilakukan pelatihan ulang bagi pegawai. Kalau salah satu komponen organisasi berubah, dan komponen yang lain juga harus berubah. Namun jika teknologi berubah, maka kita harus mempertimbangkan kompensasi perubahan tiga komponen lainnya. Kita dapat menggunakan perubahan ini untuk memaksa komponen lain untuk ikut berubah, dan kita dapat menggunakan perubahan teknologi agar terjadi inovasi yang menguntungkan perusahaan.
C. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System / EIS) adalah salah satu tipe sistem informasi manajemen berbasis komputer yang ditujukan untuk memfasilitasi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan tercapainya tujuan suatu organisasi bagi seorang eksekutif. Menggunakan EIS, seorang eksekutif dapat melakukan pengidentifikasian isu-isu strategis dan pengeksplorasian informasi untuk menemukan akar permasalahan dari isu-isu tersebut. Istilah lain yang sering digunakan adalah Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support System / ESS). Model utama suatu EIS adalah sebagai berikut. Suatu EIS pada dasarnya terdiri atas sebuah komputer personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data eksekutif. Sistem ini akan memberikan tampilan informasi yang sesuai dengan permintaan informasi, terutama yang sifatnya insidentil. Selain basis data eksekutif EIS terhubung ke SIM organisasi sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan semua sistem fungsional dalam organisasi sehingga eksekutif dapat memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.



Berikut adalah karakteristik yang membedakan EIS dengan sistem informasi pada umumnya (Turban, 1995: 409).
1. Drill-down
Drill-down adalah salah satu fasilitas yang sangat berguna dalam EIS. Dengan fasilitas ini, eksekutif dapat mengakses informasi secara hierarkis, mulai dari yang bersifat umum atau global kemudian dipecah hingga ke level yang lebih detail dan sebaliknya (roll-up). Informasi yang diberikan berupa grafik maupun tabel. Dengan memperoleh detail dari suatu informasi, eksekutif dapat melakukan analisis secara lebih akurat dan tepat sasaran. Untuk mendukung fasilitas ini dapat digunakan arsitektur data warehouse (Inmon, 2002: 254).
2. Critical Success Factors
Critical Success Factors yaitu tiap eksekutif memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Oleh karena itu EIS harus dibangun secara spesifik agar dapat memenuhi kebutuhan informasi eksekutif. Begitu pula dengan suatu organisasi. Tiap organisasi mempunyai tujuan atau program yang juga berbeda-beda. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yang disebut dengan Critical Success Factors (CSF) (Turban, 1995: 411).
3. Status Access
EIS menyediakan akses cepat terhadap timely information. Setiap data atau laporan terbaru dapat diakses secara langsung melalui jaringan. Dengan begitu eksekutif dapat mengetahui status atau kedudukan organisasinya. Proses pengaksesan status ini mungkin terjadi setiap hari maupun setiap jam, bahkan memungkinkan pelaporan secara real-time (Inmon, 2002: 256).



4. Exception Reporting
EIS memiliki fitur untuk melakukan pelaporan terhadap aktifitas-aktifitas organisasi baik secara rutin maupun spontan. EIS harus dapat membantu eksekutif menganalisis perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja aktual. EIS didesain agar dapat mengatasi situasi dengan ketidakpastian seperti rapid-changing environment atau situasi lingkungan organisasi yang berubah-ubah baik dari struktur keanggotaan maupun fokus organisasi (Inmon, 2002: 256).
5. Navigation of Information
Fasilitas ini memungkinkan eksekutif untuk dapat mengeksplor sejumlah besar data secara mudah dan cepat. EIS digunakan secara langsung oleh seorang eksekutif tanpa bantuan perantara (asisten), oleh karena itu tampilan EIS harus bersifat user-friendly (Turban, 1995: 410) serta didukung oleh penyajian data dengan jangkauan internal dan eksternal yang bersifat luas.
EIS meningkatkan kualitas manajemen dalam suatu organisasi melalui jenis teknologi dan teknik yang baru untuk menyaring, mentransformasi, memproses, dan melaporkan data dengan tujuan menyediakan informasi strategis. Untuk mendukung fitur-fitur pada EIS digunakan konsep data warehouse sebagai dasarnya.





FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF:
Rockart dan Delong mengidentifikasikan ada 8 faktor sebagai penentu keberhasilan EIS, yaitu:
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, harus berfungsi sebagai sponsor yg mendorong penerapan EIS.
2. Sponsor operasi yaitu sabagai pengganti atau wakil dari sponsor eksekutif yang bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa yang tidak sesuai yaitu tidak hanya mengerti teknologi informasi tetapi juga memahami bagaimana eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai yaitu hardware dan software tidak lebih dan juga tidak kurang.
5. Manajemen data, yaitu data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis memalui drill down.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, yaitu EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas penolakan organisasi.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem yaitu jika manajemen tingakat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah juga akan menerima output yang sama.




Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan

-Mudah bagi eksekutif taraf bagian atas untuk pergunakan, pengalaman komputer luas bukan diperlukan di operasi
-ediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan
-Keterangan yang disediakan makin baik mengerti
-Saring data untuk manajemen
-Tingkatkan untuk menjejaki keterangan
-Tawarkan efisiensi untuk pembuat keputusan

2. Kerugian

-Fungsi adalah terbatas, tidak dapat melaksanakan hitungan kompleks
-Susah untuk mengukur bermanfaat bagi dan untuk membenarkan implementasi dari satu EIS
-Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat keterangan
-Sistem mungkin menjadi alon-alon, besar, dan susah untuk mengatur
-Sulit ke data arus biaya hidup
-Bolehkan memimpin ke kurang data yang dapat dipercaya dan tidak kuat
-Perusahaan kecil mungkin menghadapi biaya berlebihan untuk implementasi



Saran-saran untuk memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif
Eksekutif harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer dalam sistem informasi mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan :
1) Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk, yaitu data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2) Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi yaitu dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber tersebut.
3) Memanfaatkan peluang yaitu jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4) Menyesuaikan sistem pada perorangan yaitu sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik.
5) Memanfaatkan teknologi yaitu eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.

SUMBER :http://cobadilihatdandibacaduniaku.blogspot.com/2011/03/pengertian-konsep-sistem-informasi.html

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (SIA DAN SIM)

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (SIA DAN SIM)
2.1 Sistem Pengolahan Data
Sistem yang melakukan tugas pengolahan data adalah system pengolahan data. Dalam pandangan umum, system pengolahan data adalah sama dengan system akuntansi, pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwan pada mulanya computer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaannya disebut pengolahan data elektronik atau EDP

* Tujuan Pengolahan Data :
Untuk mengambil informasi asli ( data ) dan darinya menghasilkan informasi dalam bentuk yang berguna

* Fungsi dasar Pengolahan data :
1. Mengambil programa dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpana hasil antara dan hasil akhir pengolahan
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
* Pengolahan data pada computer meliputi :
1. Pengumpulan data, Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data menggambarkan tiap tindakan internal perusahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya.
2. Pengubahan data, Operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian , penyortiran, Pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan.
3. Penyimpana Data, Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database
4. Pembuatan Dokumen, Sistem pengolahan data mengahasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
* Contoh Pengolahan Data
1. Pembuatan factor penjualan, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data computer, maka operator hanya memasukkan jumlah barang yang dipesan, karean nama pelanggan, alamat, harga sudah ada dalam database dan perhitungan total sudah kitaa dapatkan dari hasil proses program.
2. Perhitungan upah dan gaji, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data computer, operator hanya menginput banyaknya jam kerja, lembur, bonus atau komisi, hari absen ; dan untuk kode pegawai, nama pegawai, gaji pokok, informasi perhitungan pajak pendapatan, neraca pinjaman dan informasi kumulatif lainnya sudah ada pada database dan program yang memprosesnya.
* Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah

Pengolahan data banyak dilakukan oleh volume data yang lebih besar dari pada volume informasinya. Ada dua alas an yang pertama system pengolahan data yang benar menghasilkan output informasinya dalam bentuk laporan accounting standar yang kedua system pengolahan data yang memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.

2.2 Sistem Informasi Manajemen

Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dg kebutuhan yang serupa.

* Model SIM
Database berisi data yang dikumpulkan oleh SIA. Data dan informasi diisikan dari lingkungan. Database diguna kan oleh program yang menghasilkan laporan peri odik dan laporan khusus, selain itu digunakan juga oleh model matematika yg menghasilkan beragam aspek operasi perusahaan

Output SIM digunakan oleh penanggungjawab pe mecah masalah dalam perusahaan, SIM tidak harus memberikan informasi pada lingkungan seperti halnya SIA.

* Konsep Sistem Informasi Organisasional

Konsep subsistem organisasi diawali dng pengala man pengetrapan SIM yang mencakup seluruh peru sahaan, sehingga manajer-manajer di area-area ter tentu mulai juga mengetrapkan konsep tersebut se suai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Munculah sistem-sistem informasi fungsional, atau subset-subset daripada SIM yang disesuaikan dng kebutuhan masing-masing. Yang pertama menge trapkan konsep ini adalah sub sistem pemasaran

Area manufaktur menerima pengolahan komputer dan teknologi tersebut baik untuk sistem konseptual maupun sistem fisiknya (menggunakan robot-robot untuk berproduksi)

SUMBER

http://andreabsolado.blogspot.com/2010/12/sistem-informasi-berbasis-komputer-sia.html

BUKU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

1. Arsitektur Komputer

Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM,ROM, disc, dll.

Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Komponen komponen yang terdapat pada sebuah komputer adalah :

- Prosesor

- Memori

- Penyimpanan sekunder

- Perangkat Input

- Perangkat Output

Mesin pemroses lebih dikenal dengan CPU, mikroprosesor atau prosesor. Prosesor adalah komponen yang berupa chip. Chip adalah sekeping silicon berukuran bebrapa millimeter persegi yang mengandung puluhan ribu transistor dan komponen elektronik yang lain.memori adalah salah satu tempat penyimpanan pada sebuah komputer

Penyimpanan Primer

Komputer pertama menggunakan “magnetic drum” dan “magnetic core” untuk penyimpanan primer. Core merupakan potongan logam kecil menyerupai donat sebesar kepala jarum yang mudah dimagnet. Kawatkawat yang membentang melalui core mengubah medan magnet dan menentukan status magnetiknya. Sejak tahun 1964, penyimpanan yang terbuat dari integrated circuit mulai menggantikan drum dan core.

Bentuk Penyimpanan primer:

* RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam.
* ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data tidak akan hilang
* Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data.

Penyimpanan Sekunder :

* Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge
* Hard Disk : Removable dan Non removable
* Floppy Disk
* Piringan Optik : CD, DVD
* USB Flash Disk
* Smart Card
* Kartu memori

a. Peralatan Input

Peraratan input adalah peralatan yang digunakan untuk memasukkan perintah dalam komputer atau juga untuk memasukkan data dalam komputer.

1. KEYBOARD

2. ALAT PENUNJUK

* Mouse
* Trackball
* Touch Screen
* Light Pen
* Unit Remote Control

3. ALAT INPUT OTOMATIS DATA SUMBER

* Alat Pembaca Optis, alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks sel-sel photoelectric. Contoh : Scanner, OCR (Optical Character Recognition), OMR (Optical Mark Reader)
* Alat Pembaca Magnetis, alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet. Contoh : MICR (Magnetic Ink Cha racter Recognition).

4. ALAT INPUT PENGENAL SUARA

Unit pengenal suara (speech recognition unit)

* Mikrofon
* Automatic Speech Recognation (ASR)
* Touchtone

5. ALAT INPUT VIDEO

Video Camera recorder atau Camcoder

6. ALAT INPUT PENERIMA GERAK

* Headset
* Glove
* Walker

b. Peralatan Output

Dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Softcopy, terdiri dari dua jenis :

* Monitor : CRT dan Layar Datar (LCD, EL, Plasma)
* Audio

1. Hardcopy, terdiri dari :

* Printer : Impact, Thermal, Inkjet, Laser, Multifungsi
* Plotter : Pena, Electrostatis, Thermal, Pemotong, Format Le bar
* Computer Output Microfilm (COM)

2. Software

Perangkat lunak terbagi menjadi dua, yaitu :

A. Perangkat Lunak Sistem

* Perangkat lunak yang melaksanakan tuga-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai computer.
* Adatiga jenis dasar perangkat lunak sistem :
o Sistem Operasi, berfungsi sebagai interface antara pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan dan perangkat keras. Contoh : Windows XP, DOS, UNIX

Ada enam fungsi dasar sistem operasi :

1. Menjadwalkan Tugas
2. Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
3. Menjaga keamanan sistem
4. Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
5. Menangani Interrupt
6. Menyiapkan catatan pemakaian

* Program Utility, suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu.

* Penerjemah Bahasa Komputer

- Bahasa Generasi Pertama, Bahasa Mesin (machine language)

- Bahasa Generasi Kedua, Assembler

- Bahasa Generasi Ketiga, Compiler dan Interpreter

- Bahasa Generasi Keempat, Bahasa Alamiah 4GL, memungkinkan programmer atau pemakai menginstruksikan computer apa dan bagaimana operasi tersebut dilakukan. Di Bawah ini yang termasuk kedalam generasi bahasa keempat :

1. Database Query Language
2. Modelling Language, khusus dirancang untuk pembuatan model matematika. Contoh : GPSS
3. Very High Level Language : PASCAL, APL
4. Graph Generators : paket grafik
5. Report Writer : COBOL, RPG
6. Aplication Generators : program aplikasi pembayaran gaji

B. Perangkat Lunak Aplikasi

1. Pemrograman Sendiri

Perusahaan menempatkan spesial informasi untuk melakukan tugas merancang sistem berbasis computer yang memenuhi kebutuhan unit perusahaan.

2. Paket Jadi

Adaempat kelompok besar :

* Paket Aplikasi Bisnis Umum
* Paket Aplikasi Khusus Industri
* Paket Aplikasi Peningkatan Produktivitas Organisasi
* Paket Peningkatan Produktivitas Perorangan

3. Peranan Peralatan Input dan Output Serta Software dalam Pemecahan Masalah

Keseluruhan komponen perangkat input, output dan software dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah. Semuanya saling behubungan dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya. Perangkat input dan output berperan dalam proses penyelesaian masalah dalam hal perangkat keras, sedangkan perangkat lunak, baik sistem maupun aplikasi membantu para manajer untuk meningkatkan produktivitas organisasi dan perorangan, dengan menyederhanakan penciptaan dan transmisi data.

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer

http://fadli-tn.info/blog/dasar-dasar-pemerosesan-komputer/

http://dharmayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14056/Arsitektur_komputer.doc

gapra.wordpress.com/…/dasar-dasar-pemprosesan-dalam-komputer/

SIKLUS HIDUP SISTEM

SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Kelima tahap tersebut secara diagram nampak seperti Gambar di bawah ini:

Setelah kita tahu apa itu siklus hidup sistem maka kita pun harus mengetahui bahwa di perlukan sebuah studi kelayakan pada saat merencanakan sebuah proyek.

Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.

MELAKUKAN STUDI KELAYAKAN
Studi kelayakan dilakukan untuk menilai proyek yang akan dikembangkan layak atau tidak untuk dilanjutkan. Studi ini dapat dilakukan oleh analis dengan melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk
1. Memahami operasi dari sistem lama
2. Menentukan garis besar kebutuhan pemakai (user requirement)
3. Mengidentifikasi masalah yang timbul pada sistem lama

MELAKUKAN PENILAIAN KELAYAKAN SISTEM
1. kelayakan teknologi
2. Kelayakan operasional
3. Kelayakan jadwal pelaksanaan
4. Kelayakan ekonomi
5. Kelayakan Hukum

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN & PENDEKATAN SISTEM

Model Sistem Umum Perusahaan

Model merupakan abstraksi dari sesuatu yang merepresentasikan obyek atau aktifitas yang disebut entity.


Jenis-jenis model

1. 1. Model Fisik

Model yang menggambarkan entity dengan tiga dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari aslinya. Seperti boneka, mobil-mobilan, prototype rancangan, dsb

1. 2. Model Naratif

Model yang menjelaskan entity secara tertulis/ lisan. Model ini digunakan sehari-hari. Co/: Penjelasan tertulis komputer, penjelasan lisan melalui sistem komunikasi.

1. 3. Model Grafis

Model yang mewakili entitynya dengan abstraksi garis, simbol & bentuk. Seringkali disertai dengan penjelasan naratif.

Co/: laporan-laporan, alat pemecahan / analisis masalah seperti flowchart, DFD.

1. 4. Model Matematis

Model yang disajikan dalam rumus matematika atau persamaan

Co/: BEP = TFC / P – C

BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost

Kelebihan :

- Tidak mengenal geografis (siapa saja yg mengerti simbol matematis tentu dapat mengerti model tersebut)

- Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan.

Kegunaan Model

1. Mempermudah Pengertian
2. Mempermudah Komunikasi
3. Memperkirakan Masa Depan

Model Sistem Umum


Sistem Fisik

1. 1. Arus Material
2. 2. Arus Personil
3. 3. Arus Mesin
4. 4. Arus Uang


Sistem Konsep

1. 1. Sistem Simpul tertutup.

Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.


Perusahaan bisnis yang memiliki simpul feedback & mekanisme kontrol. Simpul feedbacknya adalah informasi. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.

1. Sistem simpul terbuka.

Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.


Co/: Pemanas ruang listrik yang kecil & tidak mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang tetap. Bila pemanas ini dipasang maka akan mengeluarkan panas yg banyak atau sedikit.

Dimensi-dimensi Informasi

1. Relevansi
2. Akurasi
3. Ketepatan Waktu
4. Kelengkapan

Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari tiga elemen penting:

Manajemen, pengolah informasi dan standar

- Pengendalian Manajemen : Manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem

- Pengolah informasi : mekanisme yang menghasilkan suatu informasi

- Standar : ukuran kerja yang dapat diterima, dinyatakan secara ideal dalam istilah-istilah yang spesifik.

Management By Exception

Adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang diterima.

Keuntungannya :

1. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.
2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.

Kendala :

1. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan
2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan
3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat
4. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat.

Critical Success factor (CSF)

Salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemempuan perusahaan mencapai tujuannya. Konsepnya sama dengan management by exception, namun CSF relative lebih stabil dibandingkan management by exception.

Kegunaan Model

1. Mempermudah Pengertian
2. Mempermudah Komunikasi
3. Memperkirakan Masa Depan

Model Sistem Umum


Sistem Fisik

1. 5. Arus Material
2. 6. Arus Personil
3. 7. Arus Mesin
4. 8. Arus Uang


Sistem Konsep

1. 3. Sistem Simpul tertutup.

Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.


Perusahaan bisnis yang memiliki simpul feedback & mekanisme kontrol. Simpul feedbacknya adalah informasi. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.

1. Sistem simpul terbuka.

Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.


Co/: Pemanas ruang listrik yang kecil & tidak mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang tetap. Bila pemanas ini dipasang maka akan mengeluarkan panas yg banyak atau sedikit.

Dimensi-dimensi Informasi

1. Relevansi
2. Akurasi
3. Ketepatan Waktu
4. Kelengkapan

Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari tiga elemen penting:

Manajemen, pengolah informasi dan standar

- Pengendalian Manajemen : Manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem

- Pengolah informasi : mekanisme yang menghasilkan suatu informasi

- Standar : ukuran kerja yang dapat diterima, dinyatakan secara ideal dalam istilah-istilah yang spesifik.

Management By Exception

Adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang diterima.

Keuntungannya :

1. Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.
2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.

Kendala :

1. Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan
2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan
3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat
4. Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat.

MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI

MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI

2.1 Moral, Etika dan Hukum
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. “Melakukan apa yang secara moral benar,” adalah landasan dasar perilaku sosial kita.

Etika(ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.

Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya

* Budaya Etika

* Kebutuhan Akan Budaya Etika

Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh.Perilaku ini disebut dengan budaya etika.

* Budaya Etika Diterapkan

Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Implementasi ini dapat dilalui melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.

Kredo perusahaan (corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan

Program etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.

* Hak sosial dan komputer

Masyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer.

* Etika dan CIO (chief information officer)

Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namun berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangannyang akurat.

CIO dapat memenuhi ekspektasi pelaporan mkeuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup:

1. Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baikakan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi
2. Mempelajari sitem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan
3. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan
4. mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian
5. Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan
6. Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi
SUMBER
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/258/KT_SIM.pdf
http://marianasetiawati.blogspot.com/

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Keunggulan teknologi informasi dalam perusahaan dan lingkungannya.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.

Menggunakan teknologi informasi untuk keunggulan kompetitif.

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Padabidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu padapenggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran.Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.

Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :
a) Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang
tangguh.
b) Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
c) Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.

Sumber daya informasi

Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi.

Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer
jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian
manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi
perusahaan lainnya.

Perencanaan strategis sumber daya informasi

Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.

Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut “kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.

Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Manajemen sumberdaya informasi (Information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
a) Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b) Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c) Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d) Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e) Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f) Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/teknologi-informasi-sebagai-keunggulan-kompetitif-3/

http://agung11blog.wordpress.com

http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab3.pdf

http://budhivensius.blogspot.com